CILEGON – Kabarexpose.com —
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon Tahun Anggaran 2024 resmi disetujui menjadi Perda. Penetapan itu disetujui oleh Pemkot Cilegon bersama DPRD Kota Cilegon dalam sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Cilegon, pada, Senin (20/11/2023).
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Mi’raj didampingi Wakil Ketua I, Hasbi Sidik dan Wakil Ketua II, Nurrotul Uyun. Rapat turut dihadiri oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta.
Walikota Cilegon, Helldy Agustian, mengatakan, ada berbagai program prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan pada 2024. Diantaranya pembangunan infrastruktur dan melanjutkan 10 janji politik. Selain itu kata Walikota, anggaran honorarium Non-ASN juga dinaikan 10 persen.
“Selain infrastruktur ada juga 10 program prioritas yang memang tetap kami bagikan, seperti biaya full sarjana. Kemudian selama ini teman-teman dari THL juga, tidak diperhatikan. Jadi, kita sudah menghitung ada kenaikan 10 persen,” ujarnya.
Helldy menyebut, pembangunan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Panggung Rawi menjadi rumah sakit lima lantai juga akan menjadi prioritas.
“Selain itu pembangunan rumah sakit. Pembangunan rumah sakit kita teruskan, yang fisik. Tetap kita maksimalkan di Jakarta untuk supaya kita mendapat bantuan-bantuan lainnya,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BPKPAD Kota Cilegon, Dana Sujaksani menyatakan, belanja anggaran akan difokuskan pada sejumlah pembangunan baik infrastruktur, janji politik kepala dan wakil kepala daerah serta
“Sekarang Rp.2,4 triliun belanjanya, itu prioritas adalah infrastruktur dan janji walikota dan program prioritas lainnya karena selama ini yang dibutuhkan masih banyak. Kita masih punya banyak, masalah banjir, tandon, masalah jalan. Makanya tahun ini kita akan prioritas di infrastruktur,” terangnya.
Pihaknya optimis anggaran belanja pada 2024 dapat terserap maksimal. Meski memang penyerapan itu nantinya akan tergantung pada ekonomi global di mana tahun depan telah masuk pada tahun politik.
“(Optimis) tergantung ekonomi global. Ingat tahun depan 2024, tahun politik. Tentu ada pengaruhnya,” pungkasnya