Kabarexpose.com,Kab. Tangerang
Terkait Proyek Betonisasi Pemeliharaan Halaman Kantor Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang Banten yang di kerjakan CV. Benteng Raya Mandiri tuai persoalan, pasalnya pihak pelaksana proyek betonisasi di pantau kerjakan asal jadi dan di duga banyak kurangi kubikasi, bisa jadi lantaran tidak di awasi.
Fakta fakta lapangan di ungkap Wahyu selaku Ketua Bidang Investigasi DPP Lembaga GP3B sesaat setelah menyaksikan proses kegiatan (06/03/2020)
“Wah wah!!! Proyek di depan Kecamatan saja begini, pantas saja pihak rekanan dengan leluasa curangi volume material batu bescos, kurangi ukuran ketebalan beton juga, apakah ini sudah menjadi tradisi dan kebiasaan hingga para pemborong terbiasa lakukan pekerjaan asal jadi, tanpa ragu ragu mereka lancarkan aksinya terkesan sudah profesional dalam cara kurangi kubikasi, Nah! wong pihak pengawasnya saja gaib, seolah sudah kongkalingkong dengan pihak kontraktor, kalau bukan pembiaran lalu apa istilahnya? iya wajar pihak pelaksana kerjakan proyek asal jadi, ini lantaran pengawasnya saya sinyalir tidak berfungsi, apa arti pengawas? Wong gaib, ora jelas” ucapnya
Hal senada juga disampaikan Cecep Rohana selaku Ketua DPW Lembaga Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) Banten
“Saya bersama tim hadir disini, kita sudah ambil dokumentasi kita ukur bagisting dan kita tarik benang untuk mengetahui tebal beton yang akan digelar, ini saya duga sudah tidak sesuai spek, tebal rigit beton saya sinyalir pastinya berkurang, gimana ini gawean?”terang Cecep
Cecep juga menyampaikan “sepertinya ada pembiaran, pekerjaan ini mestinya terawasi secara baik, apalagi ini di depan kantor Kecamatan, bukan asal asal begini, tadi kita wawancarai pelaksana, batu bescos/agregat yang dihamparkan 5 cm, kok faktanya kurang dari itu, rumput dan paving juga masih terlihat jelas, mereka kerja tanpa alat vibrator” ungkapnya
Hingga pemberitaan ini terbit, Kusnaefi selaku Kasi Pembangunan Kecamatan Gunung Kaler belum bisa di temui
(SN/TIM)